
Zona Mahasiswa - Insiden tewasnya pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan (21), yang dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat demonstrasi di Pejompongan, Jakarta, pada Kamis malam, 28 Agustus 2025, mengundang komentar dari berbagai pihak, termasuk mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD.
Baca juga: Affan Kurniawan Tewas Dilindas Rantis Brimob, Massa Tuntut Polisi 'Transparan dalam Penyelidikan'
Melalui unggahan di Instagram, Mahfud MD mengajak masyarakat untuk bersabar dan berpikir jernih dalam menyikapi tragedi ini. Ia melihat adanya dilema yang dihadapi oleh kedua belah pihak.
“Mereka yang demo dan marah-marah tak bisa disalahkan karena itu bentuk aspirasi dalam penegakan keadilan,” tulis Mahfud.
Di sisi lain, ia juga menyoroti posisi sulit yang dihadapi oleh aparat di lapangan. “Personel aparat yang ada di lapangan juga perlu dimaklumi. Mereka mungkin panik karena terjepit. Kalau tidak tegas, bisa disalahkan atasan. Kalau terlalu tegas, berhadapan dengan massa,” lanjutnya.
Tudingan Mahfud MD: Pejabat Korup Pemicu Masalah
Mahfud MD menegaskan bahwa kesalahan bukan terletak pada pendemo atau aparat di lapangan, melainkan pada pihak yang lebih bertanggung jawab, yaitu para pejabat korup. Menurutnya, praktik politik dan ekonomi yang serakah oleh segelintir pejabat menjadi pemicu utama ketegangan yang berujung pada bentrokan antara rakyat dan aparat.
“Yang salah adalah pejabat-pejabat korup yang memainkan politik dan ekonomi dengan serakah. Jangan benturkan aparat dengan rakyat yang sedang menggunakan hak konstitusionalnya,” tegasnya.
Mahfud juga berpesan agar masyarakat tetap menjaga kesehatan mental dan fisik di tengah situasi penuh tekanan ini. Ia mengajak masyarakat untuk berolahraga, karena menurutnya "akal yang sehat ada di tubuh yang sehat."
Polisi Amankan Tujuh Anggota Brimob
Terkait insiden ini, Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim telah mengkonfirmasi bahwa tujuh anggota Brimob yang berada di dalam kendaraan barakuda saat kejadian telah diamankan. Mereka adalah Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu D, Bripda M, Baraka Y, dan Baraka D.
“Masih kami dalami siapa pengemudi dan peran masing-masing. Pemeriksaan sedang berlangsung, nanti akan kami update,” ujar Karim. Kasus ini masih dalam penyelidikan intensif, dan publik berharap akan adanya transparansi penuh serta keadilan bagi keluarga korban.
Komentar
0