zonamahasiswa.id - Konflik panas yang terjadi antar penggemar K-Pop tak terbantahkan. Terlebih hingga saat ini masih menjadi topik hangat di media sosial Twitter.

Adu mulut antara penggemar saling dilayangkan satu sama lain, bahkan sampai menyeret nama Partai Golkar. Hal ini pun mendapat tanggapan langsung dari Ketua DPP Golkar, Ace Hasan Syadzily.

Baca Juga: Foto Asli Mahasiswa KKN di Desa Penari Tersebar di Sosmed, Ini Faktanya

Kronologi Perseteruan Fans K-Pop

Berawal dari nama Safa yang menjadi trending topik di Twitter sejak Rabu, 18 Mei 2022 hingga sekarang masih jadi perdebatan. Diketahui, Safa merupakan salah satu penggemar dari grup K-Pop asuhan SM Entertainment yakni NCT Dream.

Namun, ia dianggap menghina anggota NCT lainnya yang membuat sejumlah netizen naik darah. Safa menganggap anggota lain tersebut sebagai penyebab anggota favoritnya jatuh sakit.

Usai melakukan serangkaian diskusi dengan penggemar NCT lain melalui forum Space, Safa diminta untuk segera menyampaikan permohonan maaf. Pernyataan maaf tersebut harus ia buat dalam bentuk video dan surat pernyataan bermaterai serta ada tanda tangan kedua orang tuanya.

Permintaan tersebut ditolak oleh Safa karena dianggap melanggar privasi. Mengenai ini, banyak penggemar NCT Dream lainnya dibuat geram hingga mengancam Safa beserta keluarganya.

Salah satunya adalah penggemar yang akrab disebut Flower, yang mengungkap Safa sebagai anak polisi. Terlebih, Flower memberikan sindiran keras dan menyatakan bahwa dirinya anak seorang tentara.

Bahkan Flower mengatakan ia memiliki seorang dosen yang merupakan anggota salah satu partai politik dan akan membawa persoalan ini ke ranah hukum. Tak tanggung-tanggung Flower (29) itu mengancam Safa hingga mengundang hujatan netizen.

"Kamu papanya polisi? Tugas di mana? Coba bilang sama aku. Adikku juga polisi dan calon suami saya juga kakaknya polisi, dia Kapolda. Saya bisa bilang untuk pindahin papanya kamu yang jauh atau minta turunin pangkatnya juga bisa," tuturnya Flower mengutip Viva.

Hal ini pun mendapat banyak kecaman dari netizen. Lebih lanjut banyak yang mengkritik balik wanita berusia 29 tahun tersebut atas pernyataannya.

"Dari kasus Safa kita bisa lihat bahwa orang yang umumnya lebih tua tidak menjamin kedewasaan mereka dalam berfikir dan bertindak. Bahkan dia yang umurnya lebih tua dari Safa yang katanya berpendidikan dan memiliki value terlihat seperti orang yang tidak terdidik," kata salah satu netizen dalam akun Twitter @yudhimawardinn.

Tanggapan Ketua Partai Golkar

Atas konflik panas tersebut, nama Partai Golkar ikut terseret dalam perseteruan antar penggemar K-Pop di media sosial. Dalam hal ini, Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily hanya tertawa dan memberikan tanggapannya.

"Ha-ha-ha, memang kalau anak muda berantem soal idolanya ngomongnya ke mana-mana. Sampai-sampai bawa Golkar segala," tuturnya, mengutip Detik (20/5).

Namun, Ace turut menyesalkan adanya kejadian tersebut. Sebab, dalam pertikaian itu salah satu penggemar sempat menyebut kenal dengan dosen yang merupakan kader Golkar.

"Harusnya sih tidak bawa-bawa Golkar karena dosennnya yang Golkar itu tak ada hubungannya dengan K-Pop. Walaupun Ketua Umum kami, Pak Airlangga Hartarto pernah nyinggung juga tentang K-Pop ini," kata Ace.

Terlepas dari itu, Ace punya pandangan tersendiri mengenai terseretnya nama Golkar dengan konflik tersebut. Sisi positifnya, Golkar justru banyak dikenal di kalangan penggemar K-Pop.

"Bagi Golkar sendiri tentu ini menunjukkan bahwa Golkar dikenal di kalangan penggemar K-Pop," pungkasnya.

Perseteruan Antar Fans K-Pop Seret Partai Golkar, Ada Apa?

Itulah ulasan mengenai konflik panas berujung peseteruan antar penggemar K-Pop yang trending di media sosial Twitter hingga menyeret nama Partai Golkar.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca Juga: Taylor Swift Raih Gelar Doktor hingga Ajak Kaum Muda Lupakan Mantan Lewat Pidatonya