Tips

Pengalaman yang Sebenarnya Bisa Dimasukin ke CV Tapi Nggak Dilakuin karena Takut Salah

Muhammad Fatich Nur Fadli 08 Agustus 2024 | 14:05:24

Zona Mahasiswa - Mengisi Curriculum Vitae (CV) bisa jadi tugas yang menakutkan, terutama bagi fresh graduate atau mereka yang baru saja memasuki dunia kerja. Banyak dari kita yang sering merasa ragu untuk memasukkan beberapa pengalaman yang sebenarnya berharga, karena takut dinilai tidak relevan atau salah langkah. Padahal, pengalaman-pengalaman tersebut bisa jadi kunci untuk menarik perhatian HRD. 

Baca juga: Mahasiswa Baru Harus Ngerti! Ini Hal yang Wajib Kamu Lakuin saat Semester 1

Yuk, kita bahas pengalaman apa saja yang sebenarnya bisa dimasukkan ke CV tapi sering tidak dilakukan karena rasa takut.

1. Proyek Freelance atau Gigs Sampingan

Banyak dari kita yang mungkin pernah mengambil proyek freelance atau gigs sampingan untuk mendapatkan uang tambahan atau sekedar mencari pengalaman. Namun, seringkali kita merasa takut untuk memasukkan pengalaman ini ke CV karena dianggap kurang formal atau tidak relevan dengan pekerjaan yang dilamar. Padahal, proyek freelance menunjukkan kemampuan manajemen waktu, inisiatif, dan kemampuan bekerja secara mandiri.

Contoh:

- Membuat desain grafis untuk beberapa klien kecil.

- Menulis artikel untuk blog atau website tertentu.

- Mengajar les privat atau kursus singkat.

2. Organisasi dan Kepanitiaan di Kampus

Aktivitas organisasi atau kepanitiaan di kampus seringkali dianggap sepele oleh sebagian orang. Banyak yang merasa ragu untuk mencantumkan pengalaman ini karena takut dianggap kurang profesional. Padahal, pengalaman ini menunjukkan kemampuan kerja tim, kepemimpinan, dan keterampilan komunikasi.

Contoh:

- Menjadi ketua panitia acara kampus.

- Mengelola keuangan di organisasi mahasiswa.

- Menjadi bagian dari tim publikasi acara besar.

3. Pengalaman Magang yang Singkat

Kadang, ada magang yang hanya berlangsung selama satu atau dua bulan. Beberapa orang merasa enggan untuk mencantumkan pengalaman ini karena dianggap terlalu singkat dan tidak memberikan kontribusi yang signifikan. Namun, magang singkat tetap memberikan wawasan dan keterampilan yang berharga yang bisa ditonjolkan.

Contoh:

- Magang di departemen pemasaran selama 2 bulan.

- Mengikuti program internship di startup selama 6 minggu.

4. Proyek Akademik atau Tugas Besar

Proyek akademik atau tugas besar yang dikerjakan selama kuliah seringkali dilupakan saat menulis CV. Padahal, proyek-proyek ini bisa menunjukkan kemampuan teknis dan pemecahan masalah. Jika proyek tersebut relevan dengan pekerjaan yang dilamar, jangan ragu untuk memasukkannya.

Contoh:

- Mengembangkan aplikasi sederhana sebagai tugas akhir.

- Menulis penelitian atau makalah yang dipresentasikan di seminar kampus.

- Menggarap proyek kelompok yang memerlukan analisis mendalam.

5. Volunteering atau Kegiatan Sosial

Banyak yang merasa kegiatan sukarela atau volunteering tidak relevan dengan pekerjaan yang dilamar. Namun, pengalaman ini menunjukkan rasa empati, dedikasi, dan kemampuan bekerja dengan berbagai macam orang. Hal ini bisa jadi nilai tambah, terutama jika perusahaan memiliki program CSR atau kegiatan sosial.

Contoh:

- Mengajar anak-anak di desa terpencil.

- Menjadi relawan di acara-acara amal.

- Mengikuti kegiatan lingkungan seperti penanaman pohon.

6. Pelatihan atau Kursus Online

Seiring dengan berkembangnya teknologi, banyak dari kita yang mengikuti pelatihan atau kursus online untuk menambah keterampilan. Namun, seringkali kita ragu untuk mencantumkannya di CV karena merasa kursus online tidak sepadan dengan pelatihan formal. Padahal, kursus online bisa menunjukkan inisiatif belajar mandiri dan keinginan untuk terus berkembang.

Contoh:

- Mengikuti kursus coding di platform seperti Coursera atau Udemy.

- Belajar desain grafis melalui tutorial online.

- Mengambil kursus bahasa asing secara online.

7. Hobi yang Relevan

Beberapa hobi yang kita tekuni sebenarnya bisa menunjukkan keterampilan yang relevan dengan pekerjaan. Namun, banyak yang merasa takut dianggap tidak serius jika mencantumkan hobi di CV. Jika hobi tersebut memberikan keterampilan yang relevan atau menunjukkan karakter yang positif, jangan ragu untuk menambahkannya.

Contoh:

- Fotografi, yang menunjukkan mata yang tajam untuk detail dan kreativitas.

- Menulis blog, yang menunjukkan kemampuan menulis dan berpikir kritis.

- Bermain olahraga tim, yang menunjukkan kerja sama dan kepemimpinan.

8. Pengalaman Kerja Paruh Waktu

Pekerjaan paruh waktu seringkali dianggap remeh dan tidak penting untuk dimasukkan ke CV. Namun, pengalaman kerja paruh waktu bisa menunjukkan etos kerja, kemampuan multitasking, dan tanggung jawab. Ini sangat berguna terutama jika pekerjaan tersebut relevan dengan bidang yang dilamar.

Contoh:

- Bekerja sebagai barista di coffee shop.

- Menjadi kasir di toko retail.

- Bekerja sebagai asisten admin di kantor kecil.

9. Partisipasi dalam Kompetisi atau Lomba

Ikut serta dalam kompetisi atau lomba bisa memberikan banyak pengalaman berharga. Namun, seringkali kita merasa ragu untuk mencantumkannya karena takut dianggap tidak relevan. Jika kompetisi tersebut menunjukkan keterampilan atau pencapaian yang signifikan, jangan ragu untuk memasukkannya.

Contoh:

- Menjuarai lomba debat antar universitas.

- Mendapatkan penghargaan dalam kompetisi coding.

- Menjadi finalis dalam lomba karya ilmiah.

Mengatasi Rasa Takut dan Keraguan

Rasa takut dan keraguan seringkali muncul karena kita terlalu khawatir dengan penilaian orang lain. Untuk mengatasi hal ini, penting untuk mengingat bahwa CV adalah alat untuk menunjukkan siapa kita dan apa yang bisa kita tawarkan. Jika kita yakin bahwa pengalaman tersebut berharga dan relevan, jangan ragu untuk mencantumkannya.

Tips:

- Konsultasikan dengan mentor atau teman yang lebih berpengalaman.

- Teliti kembali deskripsi pekerjaan yang dilamar dan sesuaikan pengalaman yang relevan.

- Jangan takut untuk mencoba dan belajar dari feedback.

Pengalaman yang Sebenarnya Bisa Dimasukin ke CV Tapi Nggak Dilakuin karena Takut Salah

Mengisi CV memang bisa jadi tantangan tersendiri, terutama jika kita merasa ragu untuk memasukkan beberapa pengalaman yang sebenarnya berharga. Dengan sedikit keberanian dan strategi yang tepat, kita bisa menunjukkan seluruh potensi dan keterampilan yang dimiliki. Jadi, jangan takut salah, masukkan pengalaman-pengalaman berharga tersebut ke CV dan biarkan HRD melihat kemampuanmu yang sesungguhnya!

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca juga: Pesan Buat Mahasiswa Baru! Lakuin Hal Ini Ketika Ospek

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150