zonamahasiswa.id - Tak bisa dipungkiri, banyak putra-putri tanah air yang menorehkan prestasi gemilang untuk mengharumkan nama Indonesia di mata dunia. Namun bocah SD satu, masih begitu belia namun ia mampu menyabet juara pertama dalam gelaran lomba matematika tingkat dunia mengalahkan negara-negara maju lainnya.
Baca juga: Bapak Ini Punya 83 Gelar di Namanya, Jadi Orang dengan Gelar Terbanyak di Indonesia
Harumkan Nama Bangsa Dalam Kompetisi Level Internasional
Indonesia kembali diharumkan namanya oleh prestasi anak bangsa. Namun kali ini, seorang bocah cilik yang masih duduk di bangku kelas 2 SD lah yang menjadi orangnya.
Ya, bocah ini bernama Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay. Bocah cilik yang masih menjadi siswa salah satu SD di Nusa Tenggara Timur (NTT) itu berhasil keluar sebagai juara pertama dalam gelaran kompetisi lomba matematika tingkat dunia.
Kompetisi yang diikutinya tersebut adalah International abacus World Competition 2022. Diketahui, kompetisi itu merupakan salah satu ajang bergengsi perlombaan matematika dan sempoa tingkat dunia yang diselenggarakan oleh International abacus Brain Gym (ABG).
Bocah cilik nan lugu yang akrab disapa Nono ini berhasil mengalahkan 7000 kompetitornya yang terdiri dari berbagai pelajar dari seluruh penjuru dunia. Tak hanya memenangkan kompetisi tersebut, tapi Nono juga menjadi satu-satunya pelajar asal Indonesia yang berhasil menyabet juara pertama sejak lembaga tersebut didirikan pada tahun 2003 silam.
Nono sendiri masih berusia sangat belia, yakni 8 tahun. Nono kini masih bersekolah di SD Inpres Buraen 2, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Nono berhasil mengalahkan pelajar dari negara-negara maju. Juara dua dalam kompetisi tersebut disabet oleh pelajar dari Qatar. Sedangkan juara tiga kompetisi matematika tersebut diraih oleh pelajar asal Amerika Serikat.
Dalam kompetisi tersebut, Nono diberikan beberapa persoalan matematika yang dilontarkan juri secara lisan. Nono terlihat begitu tenang dan mampu menjawab semua soal matematika tersebut dengan benar hanya dalam hitungan detik.
Nono diketahui mengikuti kompetisi tersebut secara daring pada periode Januari-Desember 2022 saat dirinya masih berusia 7 tahun. Setelah 7000 peserta mengikuti kompetisi tersebut, nilai mereka lalu diakumulasikan untuk kemudian didapatkan siapa peraih skor terbanyak.
Ternyata bocah cilik asal NTT inilah yang keluar sebagai pemenangnya. Setelah ia memenangkan perlombaan tersebut, Nono menerima penghargaan juara pertama kompetisi tersebut langsung di Kantor Gubernur NTT.
Atas juaranya tersebut, Nono mendapatkan penghargaan berupa piala, sertifikat, hingga uang tunai senilai 200 Dollar AS.
Gubernur NTT Turut Bangga dengan Prestasi Warganya
Prestasi gemilang Nono ini tak luput dari perhatian Gubernur NTT Kupang, Viktor Bungtilu Laiskodat. Viktor mengaku sangat bangga dengan prestasi anak daerah asli NTT tersebut.
"Saya senang dan bangga melihat anak seperti Nono atau Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay, siswa kelas 2 SD Inpres Buraen 2, Amarasi Selatan, yang meraih posisi pertama dalam kompetisi tingkat dunia Abacus Brain Gym tahun 2022," tulisnya dalam akun instagram resminya.
Viktor pun turut menghadiri acara penyerahan penghargaan tersebut. Namun, tak hanya ia seorang yang menghadirinya. Tercatat, ajang bergengsi tersebut dihadiri Bupati Kupang Korinus Masneno, Pendiri ABG Amerika Serikat Juli Agustar Djonli, Pendiri ABG Indonesia Aguslina Angkasa, dan beberapa pihak penting dari dinas pendidikan dan sekolah.
Acara penyerahan penghargaan tersebut diadakan di Ruang Rapat Gubernur NTT pada hari Selasa, 10 Januari 2023 kemarin. Ternyata, Nono tak hanya menyabet juara di kompetisi bergengsi milik ABG itu saja. Nono diketahui juga sempat menjuarai lomba Olimpiade Matematika Internal Sekolah Binaan Astra.
Viktor menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada seluruh guru dan pihak-pihak yang telah menyelenggarakan gelaran matematika level internasional tersebut. Ia mengatakan jika apa yang diraih Nono juga tak lepas dari peran para gurunya.
"Guru yang baik melahirkan murid yang baik, guru yang pintar melahirkan murid yang pintar, dan guru yang cerdas melahirkan murid yang cerdas," terangnya.
Terakhir, Viktor juga menghimbau kepada seluruh kepala daerah dan pihak lainnya di NTT agar berkolaborasi dan memberikan perhatian khusus pada metode pendidikan di sekolahnya. Ia mengharapkan agar metode pendidikan NTT semakin efektif efisien sehingga bisa menghasilkan anak muda cemerlang seperti Nono.
Kalahkan 7000 Peserta, Bocah SD Asal NTT jadi Juara 1 Lomba Matematika Tingkat Dunia
Itulah ulasan mengenai kisah prestasi gemilang yang ditorehkan bocah SD asal NTT yang berhasil mengalahkan 7000 peserta dalam lomba matematika tingkat dunia hingga akhirnya keluar sebagai juara 1.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Baca juga: Sepasang Pelajar Jago Dansa Dituduh Merusak Agama, Padahal Penyumbang Medali Emas Sekolah
Komentar
0