Tips

Jangan Menggunakan Definisi untuk Memulai Kalimat Pertama di Skripsi

Muhammad Fatich Nur Fadli 19 Agustus 2024 | 11:15:00

zonamahasiswa.id - Ketika kamu mulai menulis skripsi, kalimat pertama yang kamu tulis bisa menjadi hal yang paling membingungkan. Banyak mahasiswa merasa harus memulai dengan sesuatu yang formal dan kaku, seperti definisi dari sebuah istilah penting yang berhubungan dengan topik penelitian. Tapi, apakah itu benar-benar cara terbaik untuk memulai?

Baca juga: Cara Jawab Pertanyaan Sidang Skripsi yang Berkaitan dengan Hipotesis

Artikel ini akan membahas mengapa sebaiknya kamu tidak memulai kalimat pertama skripsimu dengan definisi dan bagaimana kamu bisa membuat pembukaan yang lebih kuat dan menarik.

1. Definisi Bukanlah Pembuka yang Menarik

Bayangkan kamu membaca buku atau artikel yang dimulai dengan kalimat seperti, "Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunikasi adalah..." Terdengar membosankan, bukan? Hal yang sama berlaku untuk skripsi. Membuka skripsi dengan definisi membuat pembaca merasa seperti sedang membaca buku teks, bukan karya penelitian yang penuh dengan ide-ide segar dan penemuan baru.

Pembukaan yang baik harus bisa langsung menarik perhatian pembaca dan memberi mereka gambaran tentang apa yang akan dibahas. Definisi tidak memberikan efek ini. Sebaliknya, definisi hanya memberi informasi dasar yang bisa dengan mudah ditemukan di sumber lain. 

2. Mulailah dengan Konteks atau Permasalahan

Daripada memulai dengan definisi, cobalah memulai dengan konteks atau permasalahan yang relevan dengan topik penelitianmu. Misalnya, jika kamu meneliti tentang penggunaan media sosial dalam pemasaran, kamu bisa mulai dengan fakta atau fenomena terkini yang menunjukkan pentingnya topik tersebut.

Contoh: "Dalam era digital yang semakin berkembang, perusahaan menghadapi tantangan baru dalam menarik perhatian konsumen yang semakin kritis terhadap iklan tradisional."

Dengan memulai seperti ini, kamu langsung menarik pembaca ke dalam topik yang akan kamu bahas dan menunjukkan relevansi penelitianmu.

3. Gunakan Pertanyaan yang Provokatif

Cara lain untuk membuka skripsimu adalah dengan menggunakan pertanyaan yang memancing rasa ingin tahu. Pertanyaan yang provokatif bisa membuat pembaca tertarik untuk mengetahui jawabannya, sehingga mereka lebih termotivasi untuk melanjutkan membaca.

Contoh: "Bagaimana perusahaan dapat bertahan di tengah perubahan cepat dalam teknologi dan preferensi konsumen?"

Pertanyaan ini mengajak pembaca untuk berpikir dan membuat mereka penasaran dengan jawaban yang akan kamu bahas dalam penelitianmu.

4. Ceritakan Sebuah Kisah atau Kasus Nyata

Jika relevan dengan topik penelitianmu, kamu bisa memulai dengan menceritakan sebuah kisah atau kasus nyata yang relevan. Pendekatan ini bisa membuat pembaca lebih terhubung secara emosional dengan topik yang kamu bahas.

Contoh: "Pada tahun 2020, sebuah perusahaan rintisan kecil berhasil meningkatkan penjualan hingga 300% hanya dalam waktu tiga bulan berkat strategi pemasaran inovatif yang menggabungkan media sosial dan konten viral."

Dengan memulai dengan cerita, kamu bisa menunjukkan penerapan nyata dari topik yang kamu teliti, membuatnya lebih hidup dan relevan.

5. Langsung ke Inti Masalah

Terkadang, cara terbaik untuk memulai adalah dengan langsung mengidentifikasi inti masalah atau gap penelitian yang ingin kamu selesaikan. Ini menunjukkan bahwa kamu punya pemahaman yang kuat tentang topik dan tahu apa yang ingin dicapai melalui penelitianmu.

Contoh: "Meskipun penggunaan media sosial dalam pemasaran semakin populer, masih ada kekurangan dalam pemahaman tentang bagaimana konten viral dapat mempengaruhi persepsi merek."

Pembukaan seperti ini menunjukkan bahwa kamu telah mengidentifikasi area penting yang membutuhkan penelitian lebih lanjut, dan ini membuat pembaca langsung mengerti arah penelitianmu.

6. Jangan Takut Menjadi Kreatif

Skripsi memang harus formal dan berdasarkan data yang valid, tapi itu tidak berarti kamu tidak bisa menjadi kreatif dalam cara kamu memulainya. Kreativitas dalam menulis bisa membuat skripsimu menonjol dibandingkan dengan yang lain. 

Contoh: "Di dunia di mana setiap klik bisa menjadi peluang pemasaran, perusahaan harus beradaptasi atau tertinggal."

Kalimat seperti ini menunjukkan bahwa kamu memahami betapa dinamisnya topik yang kamu bahas dan mengapa penelitianmu relevan dalam konteks ini.

7. Hindari Mengulang-ulang Informasi yang Sudah Diketahui

Memulai skripsi dengan definisi sering kali berarti kamu hanya mengulang-ulang informasi yang sudah diketahui umum. Ini tidak memberikan nilai tambah bagi pembaca. Sebaliknya, berikan sesuatu yang baru atau sudut pandang yang berbeda yang bisa membuat pembaca berpikir.

Misalnya, daripada mendefinisikan apa itu media sosial, lebih baik kamu langsung menunjukkan bagaimana perubahan dalam algoritma media sosial telah mempengaruhi strategi pemasaran dalam beberapa tahun terakhir.

8. Tunjukkan Relevansi Penelitianmu Sejak Awal

Pembukaan skripsi juga bisa digunakan untuk menunjukkan relevansi penelitianmu dalam konteks yang lebih luas. Misalnya, bagaimana penelitianmu bisa memberikan kontribusi pada bidang tertentu atau menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat.

Contoh: "Dengan meningkatnya ketergantungan masyarakat pada teknologi digital, pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana media sosial dapat digunakan untuk mempengaruhi perilaku konsumen menjadi semakin penting."

Kalimat ini tidak hanya menarik perhatian, tapi juga menunjukkan pentingnya penelitianmu.

Kesimpulan

Memulai skripsi dengan definisi memang terlihat mudah, tapi itu bukan cara terbaik untuk menarik perhatian pembaca. Sebaliknya, cobalah untuk memulai dengan konteks, pertanyaan yang provokatif, atau cerita yang relevan. Ini akan membuat skripsimu lebih menarik dan menunjukkan bahwa kamu benar-benar memahami topik yang kamu bahas. 

Jangan Menggunakan Definisi untuk Memulai Kalimat Pertama di Skripsi

Ingat, kalimat pertama dalam skripsi adalah kesempatanmu untuk membuat kesan pertama yang baik, jadi manfaatkan sebaik mungkin!

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca juga: Solusi Kalau Topik Penelitianmu Banyak yang Bahas

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150