zonamahasiswa.id- Hallo Sobat Zona, ketemu lagi sama Mimin yang bikin kangen. Sebelumnya Mimin mau tanya, ada tidak Sobat Zona yang masuk organisasi di kampus? Pasti banyak dari Sobat Zona yang ikut organisasi, tapi kalian bukan orang yang hanya numpang nama, habis itu pergi begitu saja kan?
Mungkin banyak yang mengatakan bahwa organisasi itu tidak penting, tapi jangan salah ketika sudah keluar dari kampus nanti, Sobat Zona pasti akan merasakan bahwa ikut organisasi juga penting.
Baca Juga: Kenali 5 Tipe Mahasiswa Sebelum Ujian, Sobat Zona Tipe yang Mana?
Ingin Menjadi Apa Masuk Organisasi?
Banyak dari mahasiswa yang masuk organisasi hanya karena ingin mencapai suatu popularitas, entah itu terkenal di kalangan mahasiswa lain atau kalangan dosen. Padahal mereka tidak mengerti apa tujuan dari organisasi yang diikuti tersebut.
Baca Juga: Cara Mudah dan Cepat Merapikan Paragraf Berantakan di Microsoft Word
Ingin Dianggap Keren
Siapa di sini yang tidak kenal anak organisasi? Pastinya semua kenal. Bagaimana tidak, mahasiswa yang terkenal sering berperan penting pada acara-acara kampus ini pasti sering dilirik oleh mahasiswa sekaligus dosen.
Akan tetapi jangan pernah, masuk organisasi kalau hanya ingin terkenal, ingin dianggap keren, dan ingin banyak followers. Karena dalam organisasi, banyak hal penting yang bisa kamu dapatkan dan jadi pengalaman nantinya, setelah kamu keluar dari kampus.
Menuhi CV
Kalau waktunya kumpul organisasi nggak pernah hadir, tapi giliran rapat akhir periode maju paling depan, buat nerima sertifikat. Benar, sertifikat itu penting! Tapi bukan berarti Sobat Zona masuk di semua organisasi hanya demi sertifikat.
Lebih baik Sobat Zona masuk didalam satu organisasi akan tetapi, banyak memberikan manfaat dibandingkan ikut banyak tapi tidak ada yang dihasilkan sama sekali kan malah rugi.
Baca Juga: Kenali Shortcut Ms. PowerPoint yang Bermanfaat Untuk Mempermudah Tugas Sobat Zona
Menghindar dari Kewajiban
Pasti ada di antara Sobat Zona, yang masuk kampus karena paksaan dari orang tua. Biasanya mahasiswa yang kayak begini lebih banyak menghabiskan waktunya di organisasi ataupun nongkrong tidak jelas sebagai tempat pelampiasan.
Padahal kalau dia bisa mengoptimalkan waktunya untuk fokus ke organisasi itu akan lebih bermanfaat daripada jadi mahasiswa kuno-kuno ( kuliah nongkrong- kuliah nongkrong) mereka juga menjadikan organisasi sebagai alasan untuk tidak aktif di kuliah, biasanya orang-orang seperti ini akan memilih cinta kampus (lulus lebih lama).
Banyak Ikut Lomba atau Kerja Freelance
Mahasiswa yang seperti ini biasanya, masuk kedalam organisasi untuk mencari relasi sekaligus sertifikat agar nama mereka bisa melesat cepat ketika daftar pekerjaan.
Itu bagi mahasiswa yang begitu cepat memikirkan pekerjaan, setelah lulus. Padahal saingan di dunia kerja begitu meresahkan, jika tidak diiringi dengan pengalaman. Di dalam organisasi itulah dibentuk sebuah karakter agar bisa menjadi pemimpin tetapi malah di buang begitu saja kesempatan tersebut.
Tidak Berkontribusi di Organisasi
Ada mahasiswa yang hanya muncul pada awal, setor nama, setelah itu pulang dan sampai sekarang tidak ada kabar. Mahasiswa seperti ini yang bikin resah, di katakan anggota tidak pernah hadir. Bukan anggota, tapi namanya ada dalam daftar.
Selain itu masih banyak lagi contoh-contoh lainya, seperti hadir hanya sekedar ngumpul tapi tidak memberikan masukan apapun. Bagaimana mau maju jika bicara pun tak mau.
Ingat! Jangan Masuk Organisasi Kalau Hanya Numpang Nama Doang
Sobat Zona sebaiknya kita bisa lebih pintar lagi ya dalam menilai sesuatu apalagi sekarang kan sudah menjadi Mahasiswa, bukan siswa lagi. Pasti sudah bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk bagi Sobat Zona, jika menurut Sobat Zona ikut organisasi tidak penting maka jangan menjadikan organisasi itu sebagai bahan percobaan.
Sepertinya cukup sekian dulu dari mimin buat Sobat Zona, semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk aktifkan notifikasinya agar tidak ketinggalan informasi-informasi terbaru dari zonamahasiswa.id.
Baca Juga: Kenali 5 Tipe Mahasiswa Sebelum Ujian, Sobat Zona Tipe yang Mana?
Komentar
0