zonamahasiswa.id – Segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang abadi. Setiap orang selalu merasakan kehilangan. Segalanya datang dan pergi. Seluruh manusia di dunia pernah kehilangan sesuatu yang berharga entah keluarga, orang yang terkasih, impian, atau harapan. Dan ketika itu semua terjadi pasti akan merasakan sedih, kecewa, dan kehancuran. Hidup ini hanya tentang dua pilihan, menyambut yang baru atau menghadapi kehilangan.
Baca Juga: Bacalah Ini Kalau Memang Sobat Zona Sudah Merasa Dewasa
Berserah pada Takdir Tuhan
Tidak bisakah kita memiliki satu kali saja kesempatan untuk memperbaiki apa yang sudah terjadi? Tidak bisakah kita pada mengembalikan waktu yang terbuang sia-sia? Atau mungkin menghabiskan waktu bersama dengan orang-orang tercinta?
Namun, semua itu hanya menjadi angan-angan belaka. Sadar bahwa segala sesuatu di dunia ini memiliki limit. Mereka tahu kapan harus datang dan pergi. Jangan terlalu menaruh harap pada angan-angan, karena ketika mereka tidak mampu mewujudkannya, hanya kembali menambah luka yang belum sempat mengering.
Sebagai manusia kita harus percaya pada takdir, apa pun yang terjadi pada kehidupan kita sudah digariskan oleh-Nya. Alangkah baiknya jika kita berserah pada takdir, tapi bukan berarti tidak melakukan apa-apa.
Manusia hanya bisa merencanakan sesuatu dan merancangnya sedemikian rupa, tetapi lagi-lagi Tuhan lah yang memegang kendali atas semesta. Ketika Tuhan sudah berkehendak kita tidak memiliki daya untuk menolaknya, yang harus kita lakukan adalah menghadapi dan yakin pada diri sendiri.
Membuka Lembaran Baru
Mengikhlaskan sesuatu yang telah pergi memang berat, ada kalanya kita masih terjebak dalam memori masa lalu dan terus meratapinya. Peristiwa-peristiwa yang menorehkan tawa dan luka akan selalu membekas dalam ingatan.
Hidup itu seimbang ketika mengalami kesedihan, pasti akan menemukan kebahagiaan. We need to lose some to get some. Ibarat hidupmu adalah sebuah lemari, kita tidak bisa mengisinya dengan semua benda-benda yang telah dibeli, pasti kita harus membuang satu-persatu atau mengeluarkannya. Kita harus merelakan kehilangan untuk mendapatkan penggantinya. Bisa saja benda tersebut lebih baik daripada yang kalian miliki sebelumnya.
Percayalah, badai pasti berlalu dan akan ada pelangi setelah hujan, begitu kata orang-orang di luar sana. Satu kalimat sederhana yang terkadang diabaikan, namun memiliki makna yang mendalam jika kita merenungkannya. Segala sedih, amarah, kecewa, dan air mata akan berganti dengan tawa kebahagiaan.
Ingatlah, roda masih terus berputar. Kehidupanmu tidak akan berakhir hari ini, kehidupanmu harus tetap berjalan apa pun yang terjadi. Hadapi rintangan dan tantangan yang menghadang.
Bagaimana caranya kita bisa terus maju, jika masih terjebak pada masa lalu. Fokuslah pada apa yang ada di depanmu, jadikan pelajaran apa yang ada di belakangmu. Saatnya membuka lembaran baru, tulislah dengan cerita kebahagiaanmu. Jangan biarkan segala emosi negatif masuk dalam lembaran-lembaran hidupmu.
Hidup Ini Mendewasakan Kita
Segala permasalahan di hidup kita datang bukan tanpa alasan, melainkan mereka datang untuk turut mendewasakan. Dari keadaan yang lemah dan terpuruk, berubah menjadi tegar. Dari hati yang semula rapuh menjadi lebih kuat.
Jangan berpikiran negatif dan mengeluh atas apa saja yang terjadi, namun ubahlah mindset kalian bahwa hidup ini penuh dengan pelajaran dan berterimakasih lah pada takdir.
Hidup adalah Tentang Pilihan dan Bersiap untuk Menghadapi Kehilangan
“Sometimes life doesn't give you what you want, not because you don't deserve it, but because you deserve so much more." – Anonymous
Dari kutipan tersebut kita bisa memetik pelajaran bahwa terkadang kehidupan itu tidak berjalan sesuai apa yang kita ekspektasikan, bahkan berjalan di luar rencana. Akan tetapi, tetaplah optimis bahwa kita akan menjalani kehidupan yang lebih baik lagi.
Jangan lupa untuk selalu mengikuti update informasi seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan dengan menyalakan notifikasi website zonamahasiswa.id. Sampai jumpa!
Baca Juga: Wahai Manusia, Sesekali Egois lah Demi Dirimu Sendiri
Komentar
0