Berita

Heboh Bupati Meranti Ancam Gabung Malaysia Gegara Kecewa dengan Pemerintah: Kasih Kami ke Negeri Sebelah

Nisrina Salsabila 16 Desember 2022 | 15:55:20

zonamahasiswa.id - Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil baru-baru ini mengancam akan bergabung dengan Malaysia. Ancaman tersebut ia lontarkan setelah mempertanyakan Dana Bagi Hasil (DBH) Migas dan anggaran Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Baca Juga: Tak Mau Bayar Jus, Oknum TNI di Sragen Aniaya Pedagang hingga Diduga ODGJ

Bupati Meranti Ancam Gabung dengan Malaysia

Melansir iNews, Adil mempertanyakan dana tersebut di depan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Menurutnya, Pemkab Meranti menerima DBH sebesar Rp114 miliar dengan hitungan harga minyak 60 dollar AS per barel.

Dalam pembahasan APBD 2023 sesuai pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai harga minyak dunia naik menjadi 100 dollar AS per barel. Adil mengatakan minyak di daerah tersebut bertambah namun hasilnya masih sedikit.

"Tapi kenapa minyak kami bertambah, liftingnya naik. Duitnya makin sedikit," ucap Adil dalam Rakornas Pengelolaan Pendapatan dan Belanja Daerah se-Indonesia di Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri Syariah Pekanbaru (8/12).

"Bagaimana perhitungan asumsinya. Kok naiknya cuma Rp700 juta," lanjutnya.

Bukan hanya mempertanyakan mengenai DBH, ia juga menyebut Kemenkeu diisi oleh iblis dan setan. Adil pun mengancam akan bergabung ke Malaysia.

Dalam pemaparannya, asumsi kenaikan jumlah produksi minyak Meranti tahun 2022 ada 13 sumur yang telah dibor. Pada tahun mendatang akan bertambah menjadi 19 sumur. Ia juga menyinggung Dana Alokasi Umum (DAU) 2022 yang didalamnya tidak ada anggaran untuk gaji PPPK di Kepulauan Meranti.

"Ini kan seharusnya jadi tanggungjawab pusat. Tapi malah jadi tanggungjawab pemerintah kabupaten," tuturnya.

Terpisah, Dirjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu Luky Alfirman menjelaskan terkait asumsi DBH tersebut akan diteliti oleh Tim Teknis DBH. Luky menambahkan pembagian DBH tidak hanya diberikan kepada daerah pengahasil saja, namun juga daerah-daerah perbatasan serta daerah pemerataan.

"Pada prinsipnya asumsi minyak di Meranti memang 100 dollar AS per barel dengan rincian 85 persen ke pusat dan 15 persen kembali ke daerah," pungkasnya.

Sementara, kabar Bupati Meranti yang mengancam gabung ke Malaysia sempat menghebohkan publik. Pernyataannya tersebut viral di media sosial dan tak sedikit membenarkan dana yang dimaksud.

"Pindah aja ke negeri sebelah pak. Nanti kalay enak jangan lupa kasih info, biar yang lain juga ikut," kata salah satu warganet.

"Pada kecewa sama pusat. Daerah diperas duitnya dibagi-bagi tidak merata. Bahkan dinikmati golongan penguasa," tuturnya.

"Pulau di luar kebanyak memang dijadikan ladang emas buat memperkaya yang dipusat (Jakarta) khususnya memperkaya para pejabat yang hobinya bikin rapat dan minta anggaran," ujar warganet lain.

Heboh Bupati Meranti Ancam Gabung Malaysia Gegara Kecewa dengan Pemerintah: Kasih Kami ke Negeri Sebelah

Itulah ulasan mengenai soal Bupati Meranti Muhammad Adil yang mengancam akan bergubung ke Malaysia gegara kecewa dengan pemerintah.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca Juga: 14 Tahun Jadi Wartawan, Ternyata Intel: Sosok Umbaran Wibowo Dilantik Sebagai Kapolsek

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150