Berita

Diduga Salah Sangka, Oknum Polisi Ngamuk di Ponpes Gowa hingga Ancam Santri Pakai Pistol

Nisrina Salsabila 29 November 2022 | 13:53:52

zonamahasiswa.id - Seorang oknum polisi Brigadir A mengamuk hingga mengancam beberapa santri dengan pistol. Insiden tersebut terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfizul Qur'an Imam Al-Zuhri, Kelurahan Samata, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Viral Polisi Rasis ke Warga di Polsek Palmerah, Kapolsek Minta Maaf hingga Berujung Dikurung di Tempat Khusus

Kronologi Kejadian

Dalam video yang beredar, oknum polisi itu terlihat mendatangi ponpes dan tiba-tiba mengamuk. Ia juga tersulut emosi hingga menodongkan pistol kepada beberapa santri yang berada di lokasi.

Kejadian itu terjadi pada Rabu (23/11), setelah sejumlah orang tak dikenal diduga melakukan pelemparan batu ke arah rumah Brigadir A. Namun saat itu, Brigadir A tak bertanya terlebih dahulu kepada para santri , apakah melihat adanya pelemparan batu atau tidak.

Ia justru emosi dan langsung menuduh santri yang melemparkan batu tersebut. Berdasarkan keterangan pimpinan Ponpes Tahfidzul Qur'an Imam Az-Zuhri, Suhuri bin Rosli mengatakan pelaku marah dan menuduh santrinya yang melempar batu (28/11).

Menurut penasihat hukum salah satu santri, Lisa Wira Ilhami menjelaskan pelaku salah sangka karena menuduh santri melempar batu ke rumahnya.

“Ini pelaku salah sangka, dia pikir ini santri yang melempar ke rumah pelaku,” kata Lisa mengutip Detik (27/11).

Lebih lanjut, Lisa menambahkan ketika mendatangi Ponpes, Brigadir A langsung mengamuk dan menggedor pintu. Kemudian, beberapa santri dari lantai tiga bergegas turun.

“Tiba-tiba masuklah itu pelaku, mengamuk, teriak-teriak. ‘Kenapa lempar-lempar ke rumah,” tambahnya.

Saat itu, Brigadir A juga menarik kerah baju beberapa santri hingga mengeluarkan senjatanya. Salah satu Ustaz di Ponpes tersebut menenangkan pelaku dan menawarkan untuk mengcek CCTV agar dapat mengetahui dalang di balik pelemparan batu yang dimaksud.

“Kebetulan kompleks rumah pelaku itu berseberangan dengan pondok pesantren. Nah masuklah polisi itu, mengamuk tersulut amarah angkat kerah baju beberapa santri itu kemudian mengeluarkan senjata,”  bebernya.

Di sisi lain, Brigadir A tetap kekeuh dengan sangkaan yang dilayangkan kepada santri. Alhasil, oknum polisi itu sempat menolak melihat CCTV karena dianggap tidak dapat melihat aktivitas yang berada di lantai tiga, karena CCTV tersebut berada di lantai bawah.

“Tetapi si pelaku ini bilangnya ‘memang CCTV ini bisa menghadap ke atas ya (ke lantai 3)’” sambung Lisa.

Diketahui, lantai tiga gedung Ponpes Al-Zuhri merupakan bangunan yang difungsikan sebagai kamar. Terlebih, jendela saat itu tertutup semua dan dipasangi terali.

“Karena lantai 3 itu kamar terus jendela pun tidak terbuka yang ada terali. Tapi itu kan jendelanya tertutup semua. Jadi tidak ada ruang untuk melempar,” timpalnya.

Kendati demikian, Brigadir A akhirnya berkenan melihat rekaman CCTV dan mendapati bahwa bukan para santri yang melakukan pelemparan tersebut.

“Dibukakan CCTV ya sampai akhirnya dia tahu bahwa bukan santri. Cuma begitu, tidak ada iktikad baik terhadap pesantren dan santri-santri yang ada di situ,” pungkasnya.

Terpisah, beberapa perwakilan orangtua santri mendatangi Mapolres Gowa untuk melaporkan kejadian tersebut. Mereka meminta pelaku dapat diproses secara hukum sesuai dengan perbuatannya. Sementara, oknum polisi itu kabarnya sudah diamankan oleh Propam.

Diduga Salah Sangka, Oknum Polisi Ngamuk di Ponpes Gowa hingga Ancam Santri Pakai Pistol

Itulah ulasan mengenai seorang oknum polisi berpangkat Brigadir diduga mengamuk dan mengancam santri di salah satu Ponpes di Gowa hingga menodongkan pistol.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca Juga: Video Viral Pelajar SMP Marah Saat Ditegur Polisi Gegara Tak Pakai Helm

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150