zonamahasiswa.id - Indonesia terkenal sebagai salah satu negara agraris atau mata pencaharian utamanya bergerak di bidang pertanian. Meski mendapatkan predikat negara agraris, Indonesia masih mengalami krisis pangan. Contohnya seperti Menteri Perdagangan (Mendag) yang hendak mengimpor beras 1 juta ton dari India.
Baca juga: Jusuf Hamka Menagih Utang Rp 800 Miliar ke Pemerintah, Ternyata Belum Dibayar sejak 1998!
Sudah Teken Kontrak dengan India
Meskipun terkenal sebagai negara agraris, ternyata hal itu tak membuat lantas bisa mencukupi kebutuhan pangannya sendiri. Dulunya Indonesia dikenal karena mampu melakukan swasembada pangan atau menyediakan kebutuhan sendiri dari produksi mandiri.
Tapi beberapa tahun belakangan ini, Indonesia semakin merosot dalam hal kecukupan pangan. Meski dikenal sebagai negara agraris, nyatanya Indonesia sering melakukan impor bahan makanan.
Hingga baru-baru ini, pemerintah berencana untuk menambah lagi kuota impor beras sebanyak 1 juta ton, dari yang sebelumnya sudah 2 juta ton. Penambahan kuota impor beras itu dilakukan menanggapi perubahan iklim bumi dengan adanya fenomena El Nino.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan membenarkan kabar impor beras itu. Zulkifli bahkan berpendapat jika efek El Nino ini akan menyebabkan kebutuhan beras nasional akan berkurang.
Zulkifli pun menyatakan jika pemerintah Indonesia akan melakukan impor beras dari India. Hal itu disampaikannya langsung setelah acara Peluncuran Buku 1 Tahun Menteri Perdagangan pada Kamis (15/6) lalu.
Pasca acara itu, Zulkifli lantas dikerumuni oleh wartawan yang hendak bertanya mengenai kondisi kesiapan pangan. Zulkifli berkata jika pihaknya mewakili Indonesia sudah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) mengenai wacana impor 1 juta ton beras dari India itu.
"Beras kita memang harus ambil walaupun kadang-kadang nggak populer ya, tapi kita harus ambil inisiatif karena nanti kalau El-Nino berat keadaannya, kita nggak boleh beras kurang. Oleh karena itu saya sudah MoU dengan India 1 juta, sewaktu-waktu kita bisa beli," tuturnya saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan.
Zulkifli lantas menerangkan jika impor yang dilakukan pemerintah Indonesia itu sebenarnya berbeda dari mandat awal Badan Pangan Nasional (Bapanas). Bapanas awalnya memberikan perintah kepada Perum Bulog untuk mengimpor 2 juta ton beras sepanjang tahun 2023 ini.
"Iya di luar, itu 2 juta totalnya kalau sama Bapanas, ini baru MoU untuk harga tetap dan barangnya ada, tetapi belum kita beli tapi sudah ada MoU. G to G (Government to Government) jadi kita sudah punya. Tahun ini kalau darurat, kita beli barangnya sudah ada," terang Zulkifli.
Klarifikasi Pihak Terkait
Sebagai tambahan, Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menugaskan Perum Bulog untuk mengimpor beras sebanyak 2 juta ton sebagai cadangan beras pemerintah (CBP). Perintah dari Bapanas kepada Perum Bulog itu telah disampaikan melalui Surat Penugasan Badan Pangan Nasional yang ditandatangani 24 Maret 2023 lalu.
Di dalam surat itu telah dijelaskan jika pengadaan impor beras itu merupakan tindak lanjut dari hasil rapat internal dengan Presiden Jokowi. Dalam rapat itu, pemerintah tengah membahas ketersediaan dan kecukupan bahan pangan hingga menjelang Idulfitri dan musim mudik lebaran.
"Kami menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan pengadaan cadangan beras pemerintah (CBP) dari luar negeri sebesar 2 juta ton sampai dengan akhir Desember 2023, pengadaan 500.000 ton pertama agar dilaksanakan secepatnya," begitu bunyi surat penugasannya.
Direktur Utama Bulog Budi Waseso pun juga turut mengomentari perihal impor beras 2 juta ton di tahun 2023 ini. "Ini alokasi. Jadi sekaligus dikasih tugas dalam satu tahun, tapi tidak berarti 2 juta itu harus dimasukkan semua, nggak," tutur Budi pada 27 Maret 2023 lalu.
Impor beras ini dilakukan sebagai langkah Indonesia untuk memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP). Impor ini dimaksudkan untuk menjaga stabilitas stok dan harga beras di pasaran.
Berikut ini merupakan video di mana Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyatakan jika pemerintah akan impor beras 1 juta ton dari India.
Di saat Petani Belum Sejahtera, Pemerintah Malah Teken Kontrak Impor Beras 1 Juta Ton dari India
Di saat Petani Belum Sejahtera, Pemerintah Malah Teken Kontrak Impor Beras 1 Juta Ton dari India
Itulah ulasan mengenai kabar pemerintah melalui Menteri Perdagangan (Mendag) yang hendak melakukan impor beras 1 juta ton dari India dan sudah melakukan teken kontrak dengan alasan karena dampak El Nino.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Baca juga: Indonesia Darurat Moral! Ditemukan Grup WA Siswa LGBT di Sekolah Dasar Pekanbaru
Komentar
0