Berita

Begini Pesan "Zach King" Untuk Para Content Creator yang Masih Minder Sama Alat

Muhammad Fatich Nur Fadli 26 Juni 2024 | 16:37:26

zonamahasiswa.id - Sejak berumur tujuh tahun, Zach King sudah piawai membuat video. Hingga saat menginjak usia remaja, dia mulai serius dan melengkapi alat tempur. 

Baca juga: Viral! HRD Dipecat Gegara Bentak "Sampah" Calon Karyawan yang Ketahuan Merokok di Ruangan

Di awal karirnya, pria itu menampilkan konten tutorial editing di YouTube. 

Sambutan yang ia terima sangatlah luar biasa dan menjadikannya bintang. 

Menjadi seniman adalah perjalanan sepanjang hayat. Jalan hidup. Jalan yang secara sadar dipilih dari sekian pilihan yang tersedia dalam merayakan hidup. 

Kalau tidak punya keberanian menempuh jalan ini, jangan coba-coba. Tetapi jikalau sudah berani, jangan pernah takut. ⁣

Termasuk jangan pernah takut kalau alatmu berkarya tidak sekeren kawan-kawan sepermainan. 

“Itu cuma alat, sarana dalam berkarya. Mahal atau bagusnya sebuah alat bukan jaminan kualitas sebuah karya.” 

Kamera yang harganya ratusan juta bukan garansi mampu menghasilkan film bagus, laptop seharga mobil bukanlah robot untuk menulis novel keren.

Hal yang paling penting dalam berkarya adalah isi kepala. Ini yang tak bisa disalin atau dibeli atau dipinjam dari orang lain. Untuk mendapatkan isi kepala yang berkualitas, kita mesti mau belajar, telaten berlatih, hingga menikmati proses panjang bernama jatuh-bangun. Hal-hal semacam itulah yang niscaya memperkaya isi kepala. ⁣

Dan isi kepala yang kaya punya kecenderungan bagus: menghasilkan ide-ide bernas. Adapun ide-ide berkualitas adalah bahan bakar utama karya emas. ⁣

Menurut Zach King, untuk membuat konten video seperti itu sangatlah mudah. Zach King bersama timnya memanfaatkan teknik cut dan freeze. Teknik yang digunakan memang cukup banyak, namun karena simpel, membuatnya jadi menyenangkan. Untuk membuat video, dia mempunyai tiga kunci utama.

"Pertama adalah curiosity. Bagaimana penonton akan penasaran dengan apa yang mereka lihat dan membuat mereka menjadi lebih ingin tahu," ujarnya dalam acara On Off Festival, Jakarta, Minggu 12 Agustus 2018. 

Kunci berikutnya ialah clean. Zach akan menyuruh kedua anaknya untuk menyaksikan video yang telah Ia buat. Jika layak untuk ditonton, maka dia akan melanjutkan ke kunci terakhir.

Ketiga adalah contagious, bagaimana video itu layak untuk dibagikan di media sosial atau berada di feed Instagram. Hal ini juga menjadi perhitungan yang penting baginya. Dimana feedback penonton untuk me-reshare hasil karyanya menjadi sesuatu yang tidak kalah berkesan. Pria yang dibesarkan di Portland, Amerika Serikat ini mengaku mendapat ide secara random. 

Dia mendapat ide saat sedang rileks, bisa saat berkendara sampai sedang mandi. Dia juga hobi plesiran, sehingga bisa mempelajari budaya lain sekaligus mendapat ide.

"Saya berharap, penonton yang menyaksikan video saya akan bisa melihat dunia yang lain, dunia yang berbeda." ujar Zach King.

Profile Zach King

Zach King (Lahir di Portland, Oregon, 4 Februari 1990) atau lebih dikenal dengan nama Zachary King adalah seorang personalitas YouTube dan selebritas internet berkewarganegaraan Amerika Serikat. Ia memiliki darah Tionghoa dari sisi ayah, seperempat Austria dan seperempat keturunan Nikaragua dari sisi ibunya.

King membuat film pertamanya ketika ia berusia tujuh tahun menggunakan kamera video rumahan.

Ketika berusia empat belas tahun, ia membeli peralatan video termasuk komputer Mac, kamera beserta tripod dan mulai membuat dan mengedit video.

King memulai situs webnya, FinalCutKing.com pada 2008, untuk menawarkan pelatihan dan kiat tentang menggunakan perangkat lunak pengeditan Final Cut Pro karena ia tidak dapat menemukan tutorial untuk perangkat lunak di Internet.

Pada saat yang sama, ia mulai menggunakan saluran YouTube-nya untuk memberikan tutorial untuk efek visual menggunakan Perangkat Lunak.

Setelah mendapatkan audiensi untuk situs webnya, ia mulai menjual seminar pelatihan dan menggunakan uang itu untuk membayar kuliahnya.

Dia berpartisipasi sebagai kontestan pada episode Viral Video Showdown yang ditayangkan di Syfy pada 2012.

Pada 2011, ia memposting video berjudul Jedi Kittens di YouTube yang ia produksi dengan seorang teman kuliah. Video itu memperlihatkan dua kucing berkelahi dengan lightsabers.

Video ini memperoleh lebih dari satu juta tampilan dalam tiga hari dan berlanjut hingga lebih dari 14 juta tampilan.

Sekuel dari video berjudul Jedi Kittens Strike Back memperoleh lebih dari 17 juta tampilan. Bagian ketiga dari video, Jedi Kittens with Force telah diposting pada tahun 2014. Saluran YouTube resmi King adalah FinalCutKing.

Dia dinobatkan oleh YouTube sebagai salah satu dari 25 pembuat film muda paling menjanjikan di Amerika pada Mei 2013.

Sebagai bagian dari kontes Next Up Creators, YouTube memberi King $ 35.000 serta perjalanan ke New York City untuk YouTube empat hari.

King membuat akunnya di Vine pada 9 September 2013, ketika dia melihat bahwa banyak temannya memiliki akun di situs media sosial.

Setelah membuat akun di Vine, ia memutuskan untuk membuat satu Vine setiap hari selama tiga puluh hari ke depan.

Setelah keberhasilan beberapa Vines pertamanya, ia memutuskan untuk terus membuat dan memposting Vines baru.

Dia muncul di The Ellen DeGeneres Show pada 29 Januari 2014, dan membuat beberapa Vines bersama kru pertunjukan.

Pada 2014, King membuat video Vine untuk mencari nafkah dan bekerja di garasinya.

Dalam sebuah wawancara dengan The Independent, ia mengatakan bahwa ia ingin menyutradarai film layar lebar, lebih disukai film aksi-petualangan, di masa depan.

Dalam sebuah wawancara, Zach mengatakan bahwa memproduksi Vine biasanya memakan waktu hingga 24 jam, dengan tiga hingga empat jam pembuatan film.

Salute! Pesan "Zach King" Untuk Para Content Creator yang Masih Minder Sama Alat

Itulah ulasan mengenai pesan Zach King untuk para content kreator agar tidak minder dengan alat yang dipunya.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca juga: Mahasiswi di Makassar Histeris usai Dibegal: Capek Menyusun Skripsiku Kakak, kalau HP Nggak Papa

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150